Minggu, 29 Januari 2012
Allahu ghayatuna -> Allah tujuan kita (5)
Allahu ghayatuna -> Allah tujuan kita (4)
Allahu ghayatuna -> Allah tujuan kita (3)
Allahu ghayatuna -> Allah tujuan kita (2)
Allahu ghayatuna -> Allah tujuan kita
Berpikir Secara Mendalam
|
|||
|
Segala Sesuatu Yang Kita Miliki Merupakan Karunia Allah
Segala Sesuatu Yang Kita Miliki
Merupakan Karunia Allah (Everything You Possess is a Favor From Allah) |
Dunia di mana kita hidup, Allah menganugerahkan banyak pertolongan bagi
manusia. Semua kebutuhan makhluk hidup disediakan dengan mudah; tiada sesuatu
apapun yang terlewat. Sebagai contoh; mari kita berpikir tentang diri kita. Dari saat kita bangun tidur, kita memerlukan banyak hal dan menemukan beragam keadaan. Singkatnya, kita dapat bertahan hidup karena banyaknya pertolongan yang dilimpahkan kepada kita. Kita mampu bernapas; segera setelah kita bangun tidur. Kita tidak pernah mengalami kesulitan dalam melakukannya, hal tersebut disebabkan oleh karena sistem pernafasan kita dapat berfungsi dengan baik. Kita mampu melihat; segera setelah kita membuka mata kita. Pemandangan yang jauh serta jelas, semuanya dalam bentuk tiga dimensi dan penuh dengan warna-warni, dapat dilihat dengan mata kita, tentu saja hal ini disebabkan oleh karena desain mata kita yang unik. Kita mencicipi beragam rasa. Kebutuhan yang berbeda-beda akan vitamin, mineral, karbohidrat atau protein yang terkandung dalam makanan yang kita makan, serta bagaimana kelebihan nutrisi ini disimpan atau digunakan di dalam tubuh tidak pernah merisaukan kita. Lagi pula, kita hampir tidak pernah memikirkan bahwa terjadi proses yang rumit di dalam tubuh kita. Ketika kita memegang suatu benda dengan tangan kita, kita langsung dapat mengetahui apakah benda tersebut lembut atau keras. Terlebih lagi, kita tidak perlu berpikir untuk melakukan hal ini. Banyak hal-hal kecil seperti itu yang terjadi dalam tubuh kita. Organ-organ tubuh yang bertanggung jawab untuk melaksanakan hal-hal ini mempunyai mekanisme yang rumit. Fungsi tubuh manusia hampir sama seperti sebuah pabrik yang besar dan kompleks. Tubuh ini merupakan salah satu anugerah terbesar yang diberikan kepada manusia semenjak manusia menjadi khalifah di muka bumi ini. Dalam hal ini, ada sebuah pertanyaan yang perlu dijawab: bagaimanakah bahan baku yang diperlukan untuk mengoperasikan “pabrik” ini disediakan? Dengan kata lain, bagaimana air, udara, dan semua nutrisi yang penting untuk kehidupan tersedia? Mari kita berpikir tentang buah-buahan dan sayur-sayuran. Semangka, melon, ceri, jeruk, tomat, lada, nenas, murbei, anggur, terong...semuanya berasal dari biji-bijian dan tumbuh dalam tanah, dan biji-biji tersebut kadang-kadang memiliki struktur yang keras seperti kayu. Walaupun demikian, sambil mempertimbangkan hal-hal ini, kita harus menjauhi kebiasaan cara berpikir dan menerapkan metode yang berbeda. Dengan membayangkan nikmat rasa serta bau buah arbei atau bau buah melon yang tidak pernah berubah. Pikirkan, berapa banyaknya waktu dan energi yang dihabiskan dalam laboratorium guna menghasilkan bau yang sama dan tentang percobaan-percobaan yang berulang kali dilakukan tetapi selalu gagal. Tentu saja, hasil yang diperoleh oleh para ilmuwan di dalam laboratorium membuktikan bahwa tidak ada yang lebih baik selain imitasi gagal mereka; apabila dibandingkan dengan pasangan alamiahnya. Beragam rasa, bau dan warna di alam justru memberikan tanda-tanda yang tak tertandingi. Bahwa semua sayuran dan buah-buahan memiliki bau dan rasa tersendiri serta mempunyai ciri khas warna yang berbeda-beda merupakan hasil kreasi yang diciptakan khusus untuk mereka. Hal itu semua merupakan karunia yang diberikan Allah atas manusia. Hampir sama dengan hal di atas, binatang juga diciptakan untuk manusia. Terlepas dari kegunaannya sebagai makanan, manusia melihat bahwa bentuk fisik binatang-binatang tersebut memberikan daya tarik tersendiri. Ikan, batu karang, bintang laut yang menghiasi kedalaman laut dengan warna-warnanya yang indah, beragam burung yang habitatnya memesonakan atau kucing, anjing, lumba-lumba dan penguin...mereka semua merupakan karunia Allah. Allah menekankan hal ini dalam banyak ayat:
Dan Dia menundukkan untukmu apa yang ada di langit dan apa yang
ada di bumi semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya. Sesungguhnya pada yang
demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang
berpikir. (QS. 45:13)
Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak
dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang. (QS. 16:18)
Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dari segala apa
yang kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah
kamu dapat menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat
mengingkari (nikmat Allah). (QS. 14:34)
Makhluk hidup yang telah dijelaskan di atas hanyalah merupakan sebagian kecil
dari karunia dan keindahan yang Allah limpahkan. Ke mana saja kita berjalan,
kita melintasi hasil ciptaan yang mencerminkan tanda-tanda kebesaran Allah.
Allah adalah Maha Pemberi Rezeki, Maha Halus, Maha Dermawan, Maha Baik.Sekarang, lihatlah sekeliling anda dan berpikirlah. Dan jangan pernah menafikan kenyataan bahwa segala sesuatu yang anda miliki merupakan karunia untuk anda dari sang Pencipta diri anda. Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah (datangnya), dan bila kamu ditimpa oleh kemudharatan, maka hanya kepada-Nya-lah kamu meminta pertolongan. (QS. 16:53) |
Kemampuan Memahami Ayat-ayat Allah
Informasi di Balik Materi dan Lauhul Mahfuzh
Informasi di Balik Materi dan Lauhul Mahfuzh |
Informasi… Konsep ini di masa sekarang memiliki
makna yang jauh lebih berarti dibandingkan setengah abad yang lalu sekalipun.
Para ilmuwan merumuskan sejumlah teori untuk mengartikan istilah informasi. Para
ilmuwan sosial berbicara tentang “abad informasi”. Informasi kini tengah menjadi
konsep yang amat penting bagi umat manusia.
Penemuan informasi tentang asal-usul alam semesta
dan kehidupan itu sendiri lah yang menjadikan konsep informasi ini menjadi
begitu penting di dunia modern ini. Kalangan ilmuwan kini menyadari bahwa jagat
raya terbentuk dari “materi, energi dan informasi,” dan penemuan ini
telah menggantikan filsafat materialistik abad ke-19 yang menyatakan bahwa alam
semesta keseluruhannya terdiri dari “materi dan energi”
saja.
Lalu, apa arti dari semua
ini?
Kami akan jelaskan melalui sebuah contoh, yakni
DNA. Semua sel hidup berfungsi berdasarkan informasi genetis yang terkodekan
pada struktur rantai heliks ganda DNA. Tubuh kita juga tersusun atas trilyunan
sel yang masing-masingnya memiliki DNA tersendiri, dan semua fungsi tubuh kita
terekam dalam molekul raksasa ini. Sel-sel kita menggunakan kode-kode protein
yang tertuliskan pada DNA untuk memproduksi protein-protein baru. Informasi yang
dimiliki DNA kita sungguh berkapasitas sangat besar sehingga jika anda ingin
menuliskannya, maka ini akan memakan tempat 900 jilid ensiklopedia, dari halaman
awal hingga akhir!
Jadi tersusun dari apakah DNA? Lima puluh
tahun yang lalu, para ilmuwan akan menjawab bahwa DNA terdiri atas asam-asam
inti yang dinamakan nukleotida dan beragam ikatan kimia yang mengikat erat
nukleotida-nukleotida ini. Dengan kata lain, mereka terbiasa menjawabnya dengan
menyebutkan hanya unsur-unsur materi dari DNA. Namun kini, para ilmuwan memiliki
sebuah jawaban yang berbeda. DNA tersusun atas atom, molekul, ikatan kimia dan,
yang paling penting, informasi.
Persis sebagaimana sebuah buku. Kita akan sangat
keliru jika mengatakan bahwa sebuah buku hanya tersusun atas kertas, tinta dan
jilidan buku; sebab selain ketiga unsur materi ini, adalah informasi yang
benar-benar menjadikannya sebuah buku. Informasi lah yang membedakan satu jilid
Encyclopedia Britannica dari sekedar sebuah “buku” yang terbentuk dari
penyusunan acak huruf-huruf seperti ABICLDIXXGGSDLL. Keduanya memiliki kertas,
tinta dan jilidan, tapi yang satu memiliki informasi sedangkan yang kedua tidak
memilikinya. Sumber informasi ini adalah penulis buku tersebut, suatu kecerdasan
yang memiliki kesadaran. Karenanya, kita tidak dapat mengingkari bahwa informasi
dalam DNA telah ditempatkan oleh sesuatu yang memiliki
kecerdasan.
informasi,
tembok penghalang bagi teori evolusi dan materialisme
The discovery of this fact has sent materialist
philosophy and Darwinism, its application to the natural sciences, into a dead
end, because materialist philosophy claims that all living things are formed by
matter alone and that genetic information appeared somehow by "chance." This is
like saying that a book could be formed from a random assemblage of paper and
ink.
Penemuan fakta ini telah menempatkan filsafat
materialis dan Darwinisme, yakni penerapan paham materialisme ini pada ilmu
alam, di hadapan tembok penghalang besar. Sebab, filsafat materialis menyatakan
bahwa semua makhluk hidup hanya tersusun atas materi dan bahwa informasi genetis
muncul menjadi ada melalui mekanisme tertentu secara “kebetulan”. Hal ini
sebagaimana pernyataan bahwa sebuah buku dapat terbentuk melalui penyusunan
kertas dan tinta secara serampangan, acak atau tanpa
disengaja.
Materialisme berpijak pada teori “reduksionisme,”
yang menyatakan bahwa informasi pada akhirnya dapat direduksi atau
disederhanakan menjadi materi. Karena alasan ini, kalangan materialis berkata
bahwa tidak ada perlunya mencari sumber informasi di luar materi. Akan tetapi
pernyataan ini telah terbukti keliru, dan bahkan kalangan materialis telah mulai
mengakui kebenaran ini.
Salah satu pendukung terkemuka teori evolusi,
George C. Williams, mengemukakan dalam sebuah tulisannya di tahun 1995 tentang
kesalahan materialisme (reduksionisme) yang beranggapan bahwa segala sesuatu
terdiri atas materi:
Kalangan ahli biologi
evolusionis hingga kini tidak menyadari bahwa mereka bekerja dengan dua bidang
yang sedikit banyak berbeda: yakni bidang informasi dan bidang materi… Dua
bidang ini tidak akan pernah bertemu pada satu pengertian yang biasanya disebut
dengan istilah “reduksionisme” …Gen adalah satu paket informasi, dan bukan
sebuah benda.. . Dalam biologi, ketika anda berbicara tentang masalah-masalah
seperti gen, genotip dan perbendaharaan gen (gene pools), anda berbicara tentang
informasi, bukan realitas fisik kebendaannya… Kurangnya kata-kata yang sama dan
semakna yang dapat digunakan untuk menjelaskan keduanya ini menjadikan materi
dan informasi berada pada dunia yang berbeda, yang harus dibahas secara
terpisah, dan dengan menggunakan istilah mereka masing-masing. 1
Stephen C. Meyer, seorang filsuf ilmu pengetahuan
dari Cambridge University dan termasuk yang mengkritisi teori evolusi serta
materialisme, mengatakan dalam sebuah wawancara:
Satu hal yang saya lakukan di perkuliahan untuk memahamkan
gagasan ini kepada para mahasiswa adalah: saya pegang dua disket komputer. Satu
disket ini berisikan software (=informasi), sedangkan yang satunya lagi kosong.
Lalu saya bertanya, “Apakah perbedaan berat di antara dua disket komputer ini
akibat perbedaan isi informasi yang mereka punyai?” Dan tentu saja jawabannya
adalah nol, tidak berbeda, tidak ada perbedaan akibat keberadaan informasi di
salah satu disket. Hal ini dikarenakan informasi adalah kuantitas yang tidak
memiliki berat. Informasi bukanlah suatu keberadaan materi.
Jika demikian, bagaimanakan penjelasan materialis menjelaskan
asal-usulnya? Bagaimanakah penyebab yang bersifat materi dapat menjelaskan
asal-muasalnya?… Hal ini memunculkan hambatan yang cukup mendasar bagi skenario
materialistik evolusionis.
Di abad ke-19, kita berkeyakinan bahwa terdapat
dua keberadaan dasar dalam ilmu pengetahuan: Materi dan Energi. Di awal abad
ke-21, kita kini mengakui bahwa terdapat keberadaan dasar yang ketiga, dan
ini adalah informasi. Informasi tidak dapat direduksi atau disederhanakan
menjadi materi, tidak pula menjadi energi. 2
Semua teori yang dikemukakan di abad kedua puluh untuk
menyederhanakan informasi menjadi materi – sebagaimana teori asal-usul kehidupan
secara acak, pengaturan materi secara mandiri, teori evolusi dalam biologi yang
berusaha menjelaskan informasi genetis spesies melalui mekanisme mutasi dan
seleksi alam – telah gagal. Profesor Phillip Johnson, pengritik terkemuka
Darwinisme, menulis:
Dualitas yang sesungguhnya ada pada setiap tingkatan dalam
biologi adalah dualitas materi dan informasi. Kalangan filsuf akal-ilmu
pengetahuan tidak mampu memahami sifat asli informasi dikarenakan mereka
beranggapan bahwa informasi ini dihasilkan oleh sebuah proses materi (yakni.
sebagaimana konsep Darwin) dan, karenanya, secara mendasar tidak berbeda dengan
materi. Tapi ini hanyalah prasangka yang akan terhapuskan dengan pemikiran yang
jujur. 3
As Johnson states, "information is not matter,
although it is imprinted on matter. It comes from elsewhere, from an
intelligence...." Dr. Werner Gitt, a director and professor at the German
Federal Institute of Physics and Technology, expressed much the same
thought:
Sebagaimana pernyataan Johnson, “informasi
bukanlah materi, meskipun informasi ini tercetak pada materi. Informasi ini
berasal dari suatu tempat lain, dari suatu kecerdasan…” Dr. Werner Gitt,
direktur dan profesor pada German Federal Institute of Physics and Technology,
mengungkapkan pemikiran yang hampir sama:
Sistem pengkodean
senantiasa memerlukan proses kecerdasan non-materi. Materi yang bersifat fisik
tidak dapat menghasilkan kode informasi. Semua pengalaman menunjukkan bahwa
tiap-tiap informasi kreatif menunjukkan keberadaan usaha mental dan dapat
dirunut hingga ke sang pemberi gagasan yang menggunakan kehendak bebasnya
sendiri, dan yang memiliki akal yang cerdas… Tidak ada hukum alam yang pernah
diketahui, tidak pula proses, tidak pula urutan peristiwa yang pernah diketahui
yang dapat menyebabkan informasi muncul dengan sendirinya pada materi…
4
Sebagaimana telah kita perbincangkan di atas,
sebuah buku terbentuk dari kertas, tinta dan informasi yang dikandungnya. Sumber
informasi ini adalah kecerdasan sang penulis.
Dan ada satu lagi hal penting. Kecerdasan ini ada
sebelum keberadaan unsur-unsur materi dan kecerdasan inilah yang menentukan
bagaimana menggunakan unsur-unsur materi tersebut. Sebuah buku pertama kali
muncul dalam benak seseorang yang akan menulis buku tersebut. Sang penulis
menggunakan perangkaian logis dan dengannya menghasilkan kalimat-kalimat.
Kemudian, di tahap kedua, ia mewujudkan gagasan ini menjadi bentuk materi.
Dengan menggunakan mesin ketik ata komputer, ia mengubah informasi yang ada
dalam otaknya menjadi huruf-huruf. Setelah itu, huruf-huruf ini sampai kepada
tempat percetakan dan membentuk sebuah buku.
Sampai di sini, kita telah sampai pada kesimpulan
berikut: “Jika materi mengandung informasi, maka materi ini telah dirangkai
sebelumnya oleh sebuah kecerdasan yang memiliki informasi tersebut. Pertama,
terdapat sebuah kecerdasan. Kemudian pemilik kecerdasan ini mengubah informasi
tersebut menjadi materi, dan, dengan demikian, menciptakan sebuah
desain.”
kecerdasan
yang ada sebelum keberadaan materi
Demikianlah, sumber informasi di alam tidak
mungkin materi itu sendiri, sebagaimana pernyataan kaum materialis. Sumber
informasi bukanlah materi, akan tetapi sebuah Kecerdasan di luar materi.
Kecerdasan ini telah ada sebelum keberadaan materi. Kecerdasan ini menciptakan,
membentuk dan menyusun keseluruhan alam semesta yang bersifat materi
ini.
Biology isn't the only branch of science leading
us to this conclusion. Twentieth century astronomy and physics also demonstrated
the existence of an astonishing harmony and design, pointing to the existence of
a Mind that existed before the universe and created it.
Biologi bukanlah satu-satunya cabang ilmu
pengetahuan yang menghantarkan kita pada kesimpulan ini. Astronomi dan fisika
abad kedua puluh juga membuktikan adanya keselarasan, keseimbangan dan rancangan
menakjubkan di alam. Dan ini mengarahkan pada kesimpulan adanya suatu Kecerdasan
yang telah ada sebelum keberadaan jagat raya, dan Dialah yang telah
menciptakannya.
Ilmuwan Israel, Gerald Schroeder, yang telah
mempelajari fisika dan biologi di sejumlah universitas seperti Massachusetts
Institute of Technology (MIT), sekaligus pengarang buku The Science of God
(Ilmu Pengetahuan Tuhan), membuat sejumlah pernyataan penting tentang hal
ini. Dalam buku barunya yang berjudul The Hidden Face of God: Science Reveals
the Ultimate Truth (Wajah Tersembunyi Tuhan: Ilmu Pengetahuan Mengungkap
Kebenaran Hakiki), ia menjelaskan kesimpulan yang dicapai oleh biologi
molekuler dan fisika quantum sebagaimana berikut:
Suatu kecerdasan tunggal, kearifan universal,
melingkupi alam semesta. Sejumlah penemuan oleh ilmu pengetahuan,
yang mengkaji tentang sifat quantum dari materi-materi pembentuk atom
(sub-atomik), telah membawa kita sangat dekat kepada pemahaman yang mengejutkan:
seluruh keberadaan merupakan perwujudan dari kearifan ini. Di
laboratorium kita merasakannya dalam bentuk informasi yang pertama-tama
terwujudkan secara fisik dalam bentuk energi, dan kemudian terpadatkan menjadi
bentuk materi. Setiap partikel, setiap wujud, dari atom hingga manusia, tampak
mewakili satu tingkatan informasi, satu tingkatan kearifan. 5
Menurut Schroeder, temuan-temuan ilmiah di zaman
kita mengarah pada pertemuan antara ilmu pengetahuan dan agama pada satu
kebenaran yang sama, yakni kebenaran Penciptaan. Ilmu pengetahuan kini tengah
menemukan kembali kebenaran ini, yang sebenarnya telah diajarkan agama-agama
wahyu kepada manusia selama berabad-abad.
LAUHUL
MAHFUZH (KITAB YANG TERPELIHARA)
Sejauh ini, kita telah menyaksikan kesimpulan
ilmu pengetahuan tentang alam semesta dan asal-usul makhluk hidup. Kesimpulan
ini adalah bahwa keseluruhan alam semesta dan kehidupan itu sendiri diciptakan
dengan menggunakan cetak biru informasi yang telah ada
sebelumnya.
Kesimpulan yang dicapai ilmu pengetahuan modern
ini sungguh sangat bersesuaian dengan fakta tersembunyi yang tercantum dalam
Alquran sekitar 14 abad yang lalu. Dalam Alquran, Kitab yang diturunkan kepada
manusia sebagai Petunjuk, Allah menyatakan bahwa Lauhul Mahfuzh (Kitab yang
terpelihara) telah ada sebelum penciptaan jagat raya. Selain itu, Lauhul Mahfuzh
juga berisi informasi yang menjelaskan seluruh penciptaan dan peristiwa di alam
semesta.
Lauhul Mahfuzh berarti “terpelihara” (mahfuzh),
jadi segala sesuatu yang tertulis di dalamnya tidak berubah atau rusak. Dalam
Alquran, ini disebut sebagai “Ummul Kitaab” (Induk Kitab), “Kitaabun Hafiidz”
(Kitab Yang Memelihara atau Mencatat), “Kitaabun Maknuun” (Kitab Yang
Terpelihara) atau sebagai Kitab saja. Lauhul Mahfuzh juga disebut sebagai
Kitaabun Min Qabli (Kitab Ketetapan) karena mengisahkan tentang berbagai
peristiwa yang akan dialami umat manusia.
Dalam banyak ayat, Allah menyatakan tentang
sifat-sifat Lauhul Mahfuzh. Sifat yang pertama adalah bahwa tidak ada yang
tertinggal atau terlupakan dari kitab ini:
Dan pada sisi
Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tak ada yang mengetahuinya kcuali Dia
sendiri, dan Dia mengetahui apa yang ada di daratan dan di lautan, dan tiada
sehelai daupun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh
sebutir bijipun dalam kegelapan bumi dan tidak sesuatu yang basah atau yang
kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauhul Mahfuzh). (QS.
Al An’aam, 6:59)
Sebuah ayat menyatakan bahwa seluruh kehidupan di
dunia ini tercatat dalam Lauhul Mahfuzh:
Dan tiadalah
binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua
sayapnya, melainkan umat-umat (juga) seperti kamu. Tiadalah Kami alpakan
sesuatupun di dalam Al Kitab, kemudian kepada Tuhanlah mereka
dihimpunkan. (QS. Al An’aam, 6:38)
Di ayat yang lain, dinyatakan bahwa “di bumi
ataupun di langit”, di keseluruhan alam semesta, semua makhluk dan benda,
termasuk benda sebesar zarrah (atom) sekalipun, diketahui oleh Allah dan
tercatat dalam Lauhul Mahfuzh:
Kami tidak
berada dalam suatu keadaan dan tidak membaca suatu ayat dari Alquran dan kamu
tidak mengerjakan suatu pekerjaan, melainkan Kami menjadi saksi atasmu di waktu
kamu melakukannya. Tidak luput dari pengetahuan Tuhanmu biarpun seeasr zarrah
(atom) di bumi ataupun di langit. Tidak ada yang lebih kecil dan tidak (pula)
yang lebi besar dari itu, melainkan (semua tercatat) dalam kitab yang nyata
(Lauhul Mahfuzh). (QS. Yunus, 10:61)
Segala informasi tentang umat manusia ada dalam
Lauhul Mahfuzh, dan ini meliputi kode genetis dari semua manusia dan nasib
mereka:
(Mereka tidak
menerimanya) bahkan mereka tercengang karena telah datang kepada mereka seorang
pemberi peringatan dari (kalangan) mereka sendiri, maka berkatalah orang-orang
kafir: “Ini adalah suatu yang amat ajaib”. Apakah kami setelah mati dan setelah
menjadi tanah (kami akan kembali lagi)?, itu adalah suatu pengembalian yang
tidak mungkin. Sesungguhnya Kami telah mengetahui apa yang dihancurkan oleh bumi
dari (tubuh-tubuh) mereka, dan pada sisi Kamipun ada kitab yang memelihara
(mencatat). (QS. Qaaf, 50:2-4)
Ayat berikut ini menyatakan bahwa kalimat Allah
di dalam Lauhul Mahfuzh tidak akan ada habisnya, dan hal ini dijelaskan melalui
perumpamaan:
Dan
seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut (menjadi tinta),
ditambahkan kepadanya tujuh laut (lagi) sesudah (kering)nya, niscaya tidak akan
habis-habisnya (dituliskan) kalimat Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi
Maha Bijaksana. (QS. Luqman, 31:27)
KESIMPULAN
Fakta-fakta yang telah kami paparkan dalam
tulisan ini membuktikan sekali lagi bahwa berbagai penemuan ilmiah modern
menegaskan apa yang diajarkan agama kepada umat manusia. Keyakinan buta kaum
materialis yang telah dipaksakan ke dalam ilmu pengetahuan ternyata malah
ditolak oleh ilmu pengetahuan itu sendiri.
Sejumlah kesimpulan ilmu pengetahuan modern
tentang “informasi” berperan untuk membuktikan secara obyektif siapakah yang
benar dalam perseteruan yang telah berlangsung selama ribuan tahun. Perselisihan
ini telah terjadi antara paham materialis dan agama. Pemikiran materialis
menyatakan bahwa materi tidak memiliki permulaan dan tidak ada sesuatu pun yang
ada sebelum materi. Sebaliknya, agama menyatakan bahwa Tuhan ada sebelum
keberadaan materi, dan bahwa materi diciptakan dan diatur berdasarkan ilmu Allah
yang tak terbatas.
The fact that this truth, which has been taught
by divine religions - like Judaism, Christianity and Islam - since the dawn of
history, has been proved by the findings of science, is an indication of the
impending post-atheist age. Humanity is getting closer to realizing that God
truly exists and He is the "All-Knowing." Just as reminded to people in the
following verse of the Holy Qur'an:
Fakta bahwa kebenaran ini, yang telah diajarkan
oleh agama-agama wahyu – seperti Yahudi, Nasrani dan Islam – sejak permulaan
sejarah, telah dibuktikan oleh berbagai penemuan ilmiah, merupakan petunjuk bagi
masa berakhirnya atheis yang sebentar lagi tiba. Umat manusia semakin mendekat
pada pemahaman bahwa Allah benar-benar ada dan Dialah yang “Maha Mengetahui.”
Hal ini sebagaimana pernyataan Alquran kepada umat manusia dalam ayat
berikut:
Apakah kamu
tidak mengetahui bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa saja yang ada di langit
dan di bumi?; bahwasanya yang demikian itu terdapat dalam sebuah kitab (Lauhul
Mahfuzh). Sesungguhnya yang demikian itu amat mudah bagi Allah. (QS. Al Hajj,
22:70)
___________________________________________
(1)
George C. Williams. The Third Culture: Beyond the Scientific Revolution. (ed.
John Brockman). New York, Simon & Schuster, 1995, pp. 42-43
(2) Stephen Meyer, "Why Can't Biological Information Originate Through a Materialistic Process", Unlocking the Mystery of Life, DVD, Produced by Illustra Media, 2002 (3) Phillip Johnson, The Wedge of Truth: Splitting the Foundations of Naturalism , Intervarsity Press, Illinois, 2000, p. 123 (4) Werner Gitt. In the Beginning Was Information. CLV, Bielefeld, Germany, pp. 107, 141 (5) Gerald Schroeder, The Hidden Face of God, Touchstone, New York, 2001, p. xi |
Bagaimana Memahami Ayat Allah di Alam
Bagaimana Memahami Ayat Allah di Alam |
Dalam Alqur'an dinyatakan bahwa orang yang tidak beriman adalah mereka yang tidak mengenali atau tidak menaruh kepedulian akan ayat atau tanda-tanda kebesaran dan kekuasaan Allah di alam semesta ciptaan-Nya. Sebaliknya, ciri menonjol pada orang yang beriman adalah kemampuan memahami tanda-tanda dan bukti-bukti kekuasaan sang Pencipta tersebut. Ia mengetahui bahwa semua ini diciptakan tidak dengan sia-sia, dan ia mampu memahami kekuasaan dan kesempurnaan ciptaan Allah di segala penjuru manapun. Pemahaman ini pada akhirnya menghantarkannya pada penyerahan diri, ketundukan dan rasa takut kepada-Nya. Ia adalah termasuk golongan yang berakal, yaitu "…orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka." (QS. Aali 'Imraan, 3:190-191) Di banyak ayat dalam Alqur'an, pernyataan seperti, "Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?", "terdapat tanda-tanda (ayat) bagi orang-orang yang berakal," memberikan penegasan tentang pentingnya memikirkan secara mendalam tentang tanda-tanda kekuasaan Allah. Allah telah menciptakan beragam ciptaan yang tak terhitung jumlahnya untuk direnungkan. Segala sesuatu yang kita saksikan dan rasakan di langit, di bumi dan segala sesuatu di antara keduanya adalah perwujudan dari kesempurnaan penciptaan oleh Allah, dan oleh karenanya menjadi bahan yang patut untuk direnungkan. Satu ayat berikut memberikan contoh akan nikmat Allah ini:
"Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanam-tanaman;
zaitun, korma, anggur dan segala macam buah-buahan. Sesungguhnya pada yang
demikian itu benar-benar ada tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memikirkan."
(QS. An-Nahl, 16:11)
Marilah kita berpikir sejenak tentang satu saja dari beberapa ciptaan Allah
yang disebutkan dalam ayat di atas, yakni kurma. Sebagaimana diketahui, pohon
kurma tumbuh dari sebutir biji di dalam tanah. Berawal dari biji mungil ini,
yang berukuran kurang dari satu sentimeter kubik, muncul sebuah pohon besar
berukuran panjang 4-5 meter dengan berat ratusan kilogram. Satu-satunya sumber
bahan baku yang dapat digunakan oleh biji ini ketika tumbuh dan berkembang
membentuk wujud pohon besar ini adalah tanah tempat biji tersebut berada.Bagaimanakah sebutir biji mengetahui cara membentuk sebatang pohon? Bagaimana ia dapat berpikir untuk menguraikan dan memanfaatkan zat-zat di dalam tanah yang diperlukan untuk pembentukan kayu? Bagaimana ia dapat memperkirakan bentuk dan struktur yang diperlukan dalam membentuk pohon? Pertanyaan yang terakhir ini sangatlah penting, sebab pohon yang pada akhirnya muncul dari biji tersebut bukanlah sekedar kayu gelondongan. Ia adalah makhluk hidup yang kompleks yang memiliki akar untuk menyerap zat-zat dari dalam tanah. Akar ini memiliki pembuluh yang mengangkut zat-zat ini dan yang memiliki cabang-cabang yang tersusun rapi sempurna. Seorang manusia akan mengalami kesulitan hanya untuk sekedar menggambar sebatang pohon. Sebaliknya sebutir biji yang tampak sederhana ini mampu membuat wujud yang sungguh sangat kompleks hanya dengan menggunakan zat-zat yang ada di dalam tanah. Pengkajian ini menyimpulkan bahwa sebutir biji ternyata sangatlah cerdas dan pintar, bahkan lebih jenius daripada kita. Atau untuk lebih tepatnya, terdapat kecerdasan mengagumkan dalam apa yang dilakukan oleh biji. Namun, apakah sumber kecerdasan tersebut? Mungkinkah sebutir biji memiliki kecerdasan dan daya ingat yang luar biasa? Tak diragukan lagi, pertanyaan ini memiliki satu jawaban: biji tersebut telah diciptakan oleh Dzat yang memiliki kemampuan membuat sebatang pohon. Dengan kata lain biji tersebut telah diprogram sejak awal keberadaannya. Semua biji-bijian di muka bumi ini ada dalam pengetahuan Allah dan tumbuh berkembang karena Ilmu-Nya yang tak terbatas. Dalam sebuah ayat disebutkan:
Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tak ada
yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan
dan di lautan, dan tiada sehelai daunpun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya
(pula), dan tidak jatuh sebutir bijipun dalam kegelapan bumi dan tidak sesuatu
yang basah atau yang kering, melainkah tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh
Mahfudz). (QS. Al-An'aam, 6:59).
Dialah Allah yang menciptakan biji-bijian dan menumbuhkannya sebagai
tumbuh-tumbuhan baru. Dalam ayat lain Allah menyatakan:
Sesungguhnya Allah menumbuhkan butir tumbuh-tumbuhan dan biji
buah-buahan. Dia mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang
mati dari yang hidup. (Yang memiliki sifat-sifat) demikian ialah Allah, maka
mengapa kamu masih berpaling? (QS. Al-An'aam,
6:95)
Biji hanyalah satu dari banyak tanda-tanda kekuasaan Allah yang
diciptakan-Nya di alam semesta. Ketika manusia mulai berpikir tidak hanya
menggunakan akal, akan tetapi juga dengan hati mereka, dan kemudian bertanya
pada diri mereka sendiri pertanyaan "mengapa" dan "bagaimana", maka mereka akan
sampai pada pemahaman bahwa seluruh alam semesta ini adalah bukti keberadaan dan
kekuasaan Allah SWT. |
Keajaiban Dalam Rahim Ibu
Keajaiban Dalam Rahim Ibu |
Awalnya Hanya Bersel Satu
Makhluk hidup bersel satu yang tak terhitung jumlahnya mendiami bumi kita.
Semua makhluk bersel satu ini berkembang biak dengan membelah diri, dan
membentuk salinan yang sama seperti diri mereka sendiri ketika pembelahan ini
terjadi.Embrio yang berkembang dalam rahim ibu juga memulai hidupnya sebagai makhluk bersel satu, dan sel ini memperbanyak diri dengan cara membelah diri, dengan kata lain membuat salinan dirinya sendiri. Dalam kondisi ini, tanpa adanya perencanaan khusus, sel-sel yang akan membentuk bayi yang belum lahir ini akan memiliki bentuk yang sama. Dan apabila ini terjadi, maka yang akhirnya muncul bukanlah wujud manusia, melainkan gumpalan daging tak berbentuk. Tapi ini tidaklah terjadi karena sel-sel tersebut membelah dan memperbanyak diri bukan tanpa pengawasan.
Sel yang Sama Membentuk Organ yang Berbeda
Sperma dan sel telur bertemu, dan kemudian bersatu membentuk sel tunggal yang
disebut zigot. Satu sel tunggal ini merupakan cikal-bakal manusia. Sel tunggal
ini kemudian membelah dan memperbanyak diri. Beberapa minggu setelah penyatuan
sperma dan telur ini, sel-sel yang terbentuk mulai tumbuh berbeda satu sama lain
dengan mengikuti perintah rahasia yang diberikan kepada mereka. Sungguh sebuah
keajaiban besar: sel-sel tanpa kecerdasan ini mulai membentuk organ dalam,
rangka, dan otak.Sel-sel otak mulai terbentuk pada dua celah kecil di salah satu ujung embrio. Sel-sel otak akan berkembang biak dengan cepat di sini. Sebagai hasilnya, bayi akan memiliki sekitar sepuluh milyar sel otak. Ketika pembentukan sel-sel otak tengah berlangsung, seratus ribu sel baru ditambahkan pada kumpulan sel ini setiap menitnya. Masing-masing sel baru yang terbentuk berperilaku seolah-olah tahu di mana ia harus menempatkan diri, dan dengan sel mana saja ia harus membuat sambungan. Setiap sel menemukan tempatnya masing-masing. Dari jumlah kemungkinan sambungan yang tak terbatas, ia mampu menyambungkan diri dengan sel yang tepat. Terdapat seratus trilyun sambungan dalam otak manusia. Agar sel-sel otak dapat membuat trilyunan sambungan ini dengan tepat, mereka harus menunjukkan kecerdasan yang jauh melebihi tingkat kecerdasan manusia. Padahal sel tidak memiliki kecerdasan sama sekali. Bahkan tidak hanya sel otak, setiap sel yang membelah dan memperbanyak diri pada embrio pergi dari tempat pertama kali ia terbentuk, dan langsung menuju ke titik yang harus ia tempati. Setiap sel menemukan tempat yang telah ditetapkan untuknya, dan dengan sel manapun mereka harus membentuk sambungan, mereka akan mengerjakannya. Lalu, siapakah yang menjadikan sel-sel yang tak memiliki akal pikiran tersebut mengikuti rencana cerdas ini? Profesor Cevat Babuna, mantan dekan Fakultas Kedokteran, Ginekologi dan Kebidanan, Universitas Istanbul, Turki, berkomentar: Bagaimana semua sel yang sama persis ini bergerak menuju tempat yang sama sekali berbeda, seolah-olah mereka secara mendadak menerima perintah dari suatu tempat, dan berusaha agar benar-benar terbentuk organ-organ yang sungguh berbeda? Hal ini jelas menunjukkan bahwa sel yang identik ini, yang tidak mengetahui apa yang akan mereka kerjakan, yang memiliki genetika dan DNA yang sama, tiba-tiba menerima perintah dari suatu tempat, sebagian dari mereka membentuk otak, sebagian membentuk hati, dan sebagian yang lain membentuk organ yang lain lagi.Proses pembentukan dalam rahim ibu berlangsung terus tanpa henti. Sejumlah sel yang mengalami perubahan, tiba-tiba saja mulai mengembang dan mengkerut. Setelah itu, ratusan ribu sel ini berdatangan dan kemudian saling bergabung membentuk jantung. Organ ini akan terus-menerus berdenyut seumur hidup. Hal yang serupa terjadi pada pembentukan pembuluh darah. Sel-sel pembuluh darah bergabung satu sama lain dan membentuk sambungan di antara mereka. Bagaimana sel-sel ini mengetahui bahwa mereka harus membentuk pembuluh darah, dan bagaimana mereka melakukannya? Ini adalah satu di antara beragam pertanyaan yang belum terpecahkan oleh ilmu pengetahuan. Sel-sel pembuluh ini akhirnya berhasil membuat sistem tabung yang sempurna, tanpa retakan atau lubang padanya. Permukaan bagian dalam pembuluh darah ini mulus bagaikan dibuat oleh tangan yang ahli. Sistem pembuluh darah yang sempurna tersebut akan mengalirkan darah ke seluruh bagian tubuh bayi. Jaringan pembuluh darah memiliki panjang lebih dari empat puluh ribu kilometer. Ini hampir menyamai panjang keliling bumi. Perkembangan dalam perut ibu berlangsung tanpa henti. Pada minggu kelima tangan dan kaki embrio mulai terlihat. Benjolan ini sebentar lagi akan menjadi lengan. Beberapa sel kemudian mulai membentuk tangan. Tetapi sebentar lagi, sebagian dari sel-sel pembentuk tangan embrio tersebut akan melakukan sesuatu yang mengejutkan. Ribuan sel ini melakukan bunuh diri massal. Mengapa sel-sel ini membunuh diri mereka sendiri? Kematian ini memiliki tujuan yang amat penting. Bangkai-bangkai sel yang mati di sepanjang garis tertentu ini diperlukan untuk pembentukan jari-jemari tangan. Sel-sel lain memakan sel-sel mati tersebut, akibatnya celah-celah kosong terbentuk di daerah ini. Celah-celah kosong tersebut adalah celah di antara jari-jari kita. Akan tetapi, mengapa ribuan sel mengorbankan dirinya seperti ini? Bagaimana dapat terjadi, sebuah sel membunuh dirinya sendiri agar bayi dapat memiliki jari-jari pada saatnya nanti? Bagaimana sel tersebut tahu bahwa kematiannya adalah untuk tujuan tertentu? Semua ini sekali lagi menunjukkan bahwa semua sel penyusun manusia ini diberi petunjuk oleh Allah. Pada tahap ini, sejumlah sel mulai membentuk kaki. Sel-sel tersebut tidak mengetahui bahwa embrio akan harus berjalan di dunia luar. Tapi mereka tetap saja membuat kaki dan telapaknya untuk embrio. Ketika embrio berumur empat minggu, dua lubang terbentuk pada bagian wajahnya, masing-masing terletak pada tiap sisi kepala embrio. Mata akan terbentuk di kedua lubang ini pada minggu keenam. Sel-sel tersebut bekerja dalam sebuah perencanaan yang sulit dipercaya selama beberapa bulan, dan satu demi satu membentuk bagian-bagian berbeda yang menyusun mata. Sebagian sel membentuk kornea, sebagian pupil, dan sebagian yang lain membentuk lensa. Masing-masing sel berhenti ketika mencapai batas akhir dari daerah yang harus dibentuknya. Pada akhirnya, mata, yang mengandung empat puluh komponen yang berbeda, terbentuk dengan sempurna tanpa cacat. Dengan cara demikian, mata yang diakui sebagai kamera paling sempurna di dunia, muncul menjadi ada dari sebuah ketiadaan di dalam perut ibu. Perlu dipahami bahwa manusia yang bakal lahir ini akan membuka matanya ke dunia yang berwarna-warni, dan mata yang sesuai untuk tugas ini telah dibuat. Suara di dunia luar yang akan didengar oleh bayi yang belum lahir juga telah diperhitungkan dalam pembentukan seorang manusia dalam rahim. Telinga yang akan mendengarkan segala suara tersebut juga dibentuk dalam perut ibu. Sel-sel tersebut membentuk alat penerima suara terbaik di dunia. Semua uraian ini mengingatkan kita bahwa penglihatan dan pendengaran adalah nikmat besar yang Allah berikan kepada kita. Allah menerangkan hal ini dalam Alquran sebagaimana berikut:
Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan
tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan
hati, agar kamu bersyukur. (QS. An-Nahl, 16:78)
Penciptaan Kedua
Berbagai peristiwa yang telah dikisahkan dalam tulisan ini dialami oleh semua
orang di dunia. Setiap manusia dipancarkan ke rahim sebagai sebuah sel sperma
yang kemudian bersatu dengan sel telur, dan kemudian memulai kehidupan sebagai
sel tunggal. Semua ini terjadi karena adanya kondisi yang secara khusus
diciptakan di tempat tersebut. Bahkan sebelum manusia mulai mengetahui
keberadaan dirinya sendiri, Allah telah memberi bentuk pada tubuh mereka, dan
menciptakan manusia normal dari sebuah sel tunggal.Adalah kewajiban bagi setiap orang di dunia untuk merenungkan kenyataan ini. Dan kewajiban Anda adalah untuk memikirkan bagaimana anda lahir ke dunia ini, dan kemudian bersyukur kepada Allah. Jangan lupa bahwa Tuhan kita, yang telah menciptakan tubuh kita sekali, akan mencipta kita lagi setelah kematian kita, dan akan mempertanyakan segala nikmat yang telah diberikan-Nya kepada kita. Hal ini amatlah mudah bagi-Nya. Mereka yang melupakan penciptaan diri mereka sendiri dan mengingkari kehidupan akhirat, benar-benar telah tertipu. Allah berfirman tentang orang-orang ini dalam Alquran: Dan apakah manusia tidak memperhatikan bahwa Kami menciptakannya dari setitik air (mani), maka tiba-tiba ia menjadi penantang yang nyata. Dan ia membuat perumpamaan bagi Kami; dan dia lupa kepada kejadiannya; ia berkata: “Siapakah yang dapat menghidupkan tulang-belulang yang telah hancur luluh?” Katakanlah: “Ia akan dihidupkan oleh Tuhan yang menciptakannya pada kali yang pertama. Dan Dia Maha Mengetahui tentang segala makhluk.” (QS. Yaasiin, 36:77-79) | |
Metabolisme Mengejutkan pada Katak
|
Metabolisme
mengejutkan pada katak tanah bergaris-hijau asal Australia
menjadi sumber ilham bagi pengembangan
hewan ternak, serta bagi pengobatan terhadap mereka yang
menderita penyusutan otot dan berat badan akibat
ketidakmampuan berjalan.
Di musim panas yang kering katak ini mengubur dirinya sendiri
di dalam lumpur dan berada dalam keadaan tidak aktif selama berbulan-bulan di
dalam kepompong mirip-lendir yang dihasilkannya.
Dr. Nick Hudson dari lembaga penelitian industri ternak CSIRO menyatakan bahwa katak Cyclorana alboguttata tersebut tidak mengalami penyusutan otot selama masa aestivasi, yakni keadaan tidak-aktif atau dorman selama musim panas. Selama mengubur dirinya sendiri di dalam lumpur di musim panas ini, katak tersebut dalam keadaan tidak bergerak selama berbulan-bulan Dr. Hudson menggambarkan tujuan dari penelitian yang diilhami oleh katak ini sebagaimana berikut: Dengan cara ini, pengobatan yang ditujukan untuk menghindarkan penyusutan otot yang dialami oleh para astronot, para pasien yang harus berbaring lama di atas tempat tidur atau mereka yang berusia lanjut, akan dikembangkan. Manusia tidak mampu lama berada dalam keadaan tidak berjalan, dan penyusutan otot yang diakibatkannya menjadi kendala bagi para penderita dalam banyak hal. Dr. Hudson memaparkan keadaan ini sebagai berikut: Dr. Hudson membandingkan ekspresi gen (pengaruh teramati dari gen-gen) pada katak bergaris-hijau dan pada hewan ternak. Tujuan para peneliti tersebut adalah untuk menentukan gen-gen yang aktif selama masa aestivasi dan untuk menemukan gen serupa pada hewan ternak untuk penelitian lebih lanjut. Diperkirakan bahwa pada katak tersebut sistem ini berhubungan dengan pembuatan antioksidan dalam jumlah berlebih yang berperan menghambat kerusakan protein otot. Dr. Hudson mengatakan bahwa suhu tubuh sang katak secara mengejutkan tidak mengalami penurunan selama masa aestivasi: Ia juga menambahkan bahwa perangkat genetik yang mendasari kemampuan ini mungkin dapat diketahui setelah proyek penelitian selama tiga tahun. Barangkali tidak lama lagi di masa mendatang para astronot, para pasien yang tidak bisa beranjak dari pembaringannya, dan kaum lanjut usia akan terbebaskan dari masalah kesehatan akibat penyusutan otot berkat penelitian pada katak tersebut. Akan tetapi bagaimanakah sang katak, yang menjadi sumber harapan dan ilham bagi pengobatan gangguan kesehatan tersebut bisa memiliki sistem menakjubkan seperti itu? Mungkinkah sang katak pada suatu hari di masa lampau memutuskan bahwa akan lebih baik jika menghabiskan masa musim kering dalam keadaan dorman, dan mulai membuat dan menghasilkan kepompong mirip-lendir yang membungkus kulitnya? Mungkinkah sang katak lalu mencoba mengubur dirinya sendiri dan menunggu di dalam lumpur? Setelah muncul kembali dari dalam lumpur dan berkembang biak, dapatkah anak keturunannya melanjutkan kebiasaan ini yang dengannya mereka memperoleh keahlian baru seiring dengan perjalanan waktu? Sudah pasti, tidak. Tidaklah mungkin bagi makhluk hidup mana pun untuk mengubah fisiologinya [cara kerja tubuhnya] mengikuti keadaan lingkungannya. Perubahan sedemikian besar tidak pernah terjadi dalam suatu peristiwa di mana suatu makhluk hidup berpindah dari lingkungan berair ke lingkungan kering, atau sebaliknya. Seekor katak yang tidak memiliki sistem yang memungkinkannya tetap bertahan hidup dalam lingkungan yang melingkupinya akan segera mati. Sebaliknya, kemampuan sang katak ini didasarkan pada pengaturan fisiologi [cara kerja tubuhnya] yang rumit. Ini semua berlangsung melalui bekerjanya gen-gen di dalam DNA sang katak, yang berkali-kali lipat lebih rumit daripada sistem serupa yang terdapat di dalam rangkaian elektronik tercanggih rancangan manusia. Dengan menghidupkan dan mematikan aktifitasnya secara mandiri, gen-gen ini mengatur kerja-kerja teramat penting di dalam tubuh sang katak, dan mengendalikan dimulainya aestivasi, pembuatan cairan yang diperlukan bagi pembuatan kepompong, dan akhir dari masa aestivasi. Sama sekali mustahil bagi sistem jaringan ini, di mana gen-gen tertentu menghidupkan dan menghentikan aktifitas gen-gen lain, untuk muncul menjadi ada sebagai hasil sebuah proses kebetulan. Sungguh mustahil bagi satu saja dari gen-gen tersebut, yang menjadi penyebab utama penyesuaian fisiologis pada katak ini, untuk mewujud menjadi ada akibat ketidaksengajaan. Jelaslah bahwa katak tersebut tidak memperoleh kemampuan yang dimilikinya melalui usahanya sendiri atau melalui berbagai kebetulan. Dengan kata lain katak tersebut telah diciptakan, sejak kali pertama dengan ciri-ciri ini. Tidak ada keraguan bahwa Allah Yang Mahakuasa-lah, yang berkuasa atas segala sesuatu di antara langit dan bumi, yang telah menciptakan katak. Dia mengendalikan metabolisme katak-katak dan seluruh makhluk hidup di setiap saat. Dalam sebuah ayat Al Qur'an, dinyatakan:
"Sesungguhnya aku bertawakkal kepada Allah
Tuhanku dan Tuhanmu. Tidak ada suatu binatang melata pun melainkan Dia-lah yang
memegang ubun-ubunnya*. " (QS. Huud, 11:56)
*)
maksudnya: menguasai sepenuhnya.
|
Cairan Ajaib: Air Susu Ibu
|
Air susu ibu (ASI) adalah sebuah cairan tanpa tanding ciptaan Allah untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi dan melindunginya dalam melawan kemungkinan serangan penyakit. Keseimbangan zat-zat gizi dalam air susu ibu berada pada tingkat terbaik dan air susunya memiliki bentuk paling baik bagi tubuh bayi yang masih muda. Pada saat yang sama, ASI juga sangat kaya akan sari-sari makanan yang mempercepat pertumbuhan sel-sel otak dan perkembangan sistem saraf.1 Makanan-makanan tiruan untuk bayi yang diramu menggunakan tekhnologi masa kini tidak mampu menandingi keunggulan makanan ajaib ini. Daftar manfaat ASI bagi bayi selalu bertambah setiap hari. Penelitian menunjukkan, bayi yang diberi ASI secara khusus terlindung dari serangan penyakit sistem pernapasan dan pencernaan. Hal itu disebabkan zat-zat kekebalan tubuh di dalam ASI memberikan perlindungan langsung melawan serangan penyakit. Sifat lain dari ASI yang juga memberikan perlindungan terhadap penyakit adalah penyediaan lingkungan yang ramah bagi bakteri ”menguntungkan” yang disebut ”flora normal”. Keberadaan bakteri ini menghambat perkembangan bakteri, virus dan parasit berbahaya. Tambahan lagi, telah dibuktikan pula bahwa terdapat unsur-unsur di dalam ASI yang dapat membentuk sistem kekebalan melawan penyakit-penyakit menular dan membantunya agar bekerja dengan benar. 2 Karena telah diramu secara istimewa, ASI merupakan makanan yang paling mudah dicerna bayi. Meskipun sangat kaya akan zat gizi, ASI sangat mudah dicerna sistem pencernaan bayi yang masih rentan. Karena itulah bayi mengeluarkan lebih sedikit energi dalam mencerna ASI, sehingga ia dapat menggunakan energi selebihnya untuk kegiatan tubuh lainnya, pertumbuhan dan perkembahan organ. Air susu ibu yang memiliki bayi prematur mengandung lebih banyak zat lemak, protein, natrium, klorida, dan besi untuk memenuhi kebutuhan bayi. Bahkan telah dibuktikan bahwa fungsi mata bayi berkembang lebih baik pada bayi-bayi prematur yang diberi ASI dan mereka memperlihatkan kecakapan yang lebih baik dalam tes kecerdasan. Selain itu, mereka juga mempunyai banyak sekali kelebihan lainnya. Salah satu hal yang menyebabkan ASI sangat dibutuhkan bagi perkembangan bayi yang baru lahir adalah kandungan minyak omega-3 asam linoleat alfa. Selain sebagai zat penting bagi otak dan retina manusia, minyak tersebut juga sangat penting bagi bayi yang baru lahir. Omega-3 secara khusus sangat penting selama masa kehamilan dan pada tahap-tahap awal usia bayi yang dengannya otak dan sarafnya berkembang secara nomal. Para ilmuwan secara khusus menekankan pentingnya ASI sebagai penyedia alami dan sempurna dari omega-3. 3 Selanjutnya, penelitian yang dilakukan para ilmuwan Universitas Bristol mengungkap bahwa di antara manfaat ASI jangka panjang adalah dampak baiknya terhadap tekanan darah, yang dengannya tingkat bahaya serangan jantung dapat dikurangi. Kelompok peneliti tersebut menyimpulkan bahwa perlindungan yang diberikan ASI disebabkan oleh kandungan zat gizinya. Menurut hasil penelitian itu, yang diterbitkan dalam jurnal kedokteran Circulation, bayi yang diberi ASI berkemungkinan lebih kecil mengidap penyakit jantung. Telah diungkap bahwa keberadaan asam-asam lemak tak jenuh berantai panjang (yang mencegah pengerasan pembuluh arteri), serta fakta bahwa bayi yang diberi ASI menelan sedikit natrium (yang berkaitan erat dengan tekanan darah) yang dengannya tidak mengalami penambahan berat badan berlebihan, merupakan beberapa di antara manfaat ASI bagi jantung.4 Selain itu, kelompok penelitian yang dipimpin Dr. Lisa Martin, dari Pusat Kedokteran Rumah Sakit Anak Cincinnati di Amerika Serikat, menemukan kandungan tinggi hormon protein yang dikenal sebagai adiponectin di dalam ASI. 5 Kadar Adiponectin yang tinggi di dalam darah berhubungan dengan rendahnya resiko serangan jantung. Kadar adiponectin yang rendah dijumpai pada orang yang kegemukan dan yang memiliki resiko besar terkena serangan jantung. Oleh karena itu telah diketahui bahwa resiko terjadinya kelebihan berat badan pada bayi yang diberi ASI berkurang dengan adanya hormon ini. Lebih dari itu, mereka juga menemukan keberadaan hormon lain yang disebut leptin di dalam ASI yang memiliki peran utama dalam metabolisme lemak. Leptin dipercayai sebagai molekul penyampai pesan kepada otak bahwa terdapat lemak pada tubuh. Jadi, menurut pernyataan Dr. Martin, hormon-hormon yang didapatkan semasa bayi melalui ASI mengurangi resiko penyakit-penyakit seperti kelebihan berat badan, diabetes jenis 2 dan kekebalan terhadap insulin, dan penyakit pada pembuluh nadi utama jantung. 6
Fakta tentang "Makanan Paling Segar"
[ASI]
Full hygiene may not be established in water or foodstuffs
other than mother’s milk.Fakta tentang ASI tidak berhenti hanya sampai di sini. Peran penting yang dimainkannya terhadap kesehatan bayi berubah seiring dengan tahapan-tahapan yang dilalui bayi dan jenis zat-zat makanan yang dibutuhkan pada tahapan tertentu. Kandungan ASI berubah guna memenuhi kebutuhan yang sangat khusus ini. ASI, yang selalu siap setiap saat dan selalu berada pada suhu yang paling sesuai, memainkan peran utama dalam perkembangan otak karena gula dan lemak yang dikandungnya. Di samping itu, unsur-unsur seperti kalsium yang dimilikinya berperan besar dalam perkembangan tulang-tulang bayi. Meskipun disebut sebagai susu, cairan ajaib ini sebenarnya sebagian besarnya tersusun atas air. Ini adalah ciri terpenting, sebab selain makanan, bayi juga membutuhkan cairan dalam bentuk air. Keadaan yang benar-benar bersih dan sehat mungkin tidak bisa dimunculkan pada air atau bahan makanan, selain pada ASI. Namun ASI – sedikitnya 90% adalah air – , memenuhi kebutuhan bayi akan air dalam cara yang paling bersih dan sehat.
ASI dan Kecerdasan
Penelitian
ilmiah menunjukkan bahwa perkembangan kemampuan otak
pada bayi yang diberi ASI lebih
baik daripada bayi lain.
Penelitian pembandingan
terhadap bayi yang diberi ASI dengan
bayi yang diberi susu buatan pabrik oleh James W. Anderson
– seorang ahli dari Universitas Kentucky – membuktikan bahwa IQ [tingkat
kecerdasan] bayi yang diberi ASI lebih tinggi 5 angka daripada bayi
lainnya. Berdasarkan hasil
penelitian ini ditetapkan bahwa ASI yang diberikan
hingga 6 bulan bermanfaat bagi kecerdasan bayi, dan anak yang disusui kurang dari 8 minggu tidak memberikan manfaat pada IQ. 7
Apakah ASI Dapat Memerangi Kanker?
Berdasarkan hasil seluruh penelitian yang telah dilakukan, terbukti bahwa ASI, yang dibahas dalam ratusan
tulisan yang telah terbit, melindungi bayi
terhadap kanker. Hal ini telah diketahui, walaupun secara fakta mekanismenya belum
sepenuhnya dipahami. Ketika sebuah protein ASI membunuh
sel-sel tumor yang telah ditumbuhkan di dalam
laboratorium tanpa merusak sel yang sehat mana
pun, para peneliti menyatakan bahwa
sebuah potensi besar telah muncul. Catharina
Svanborg, Profesor imunologi klinis di Universitas
Lund, Swedia, memimpin kelompok
penelitian yang menemukan rahasia mengagumkan ASI ini.8 Kelompok yang berpusat di Universitas Lund ini menjelaskan
kemampuan ASI dalam memberikan perlindungan melawan
beragam jenis kanker sebagai penemuan yang ajaib. Awalnya, para peneliti memberi perlakuan pada sel-sel selaput lendir usus yang diambil dari bayi yang baru lahir dengan ASI. Mereka mengamati bahwa gangguan yang disebabkan oleh bakteri Pneumococcus dan dikenal sebagai pneumonia berhasil dengan mudah dihentikan oleh ASI. Terlebih lagi, bayi yang diberi ASI mengalami jauh lebih sedikit gangguan pendengaran dibandingkan bayi yang diberi susu formula, dan menderita jauh lebih sedikit infeksi saluran pernapasan. Pasca serangkaian penelitian, diperlihatkan bahwa ASI juga memberikan perlindungan melawan kanker. Setelah menunjukkan bahwa penyakit kanker getah bening yang teramati pada masa kanak-kanak ternyata sembilan kali lebih sering menjangkiti anak-anak yang diberi susu formula, mereka menyadari bahwa hasil yang sama berlaku pula untuk jenis-jenis kanker lainnya. Menurut hasil penelitian tersebut, ASI secara tepat menemukan keberadaan sel-sel kanker dan kemudian membunuhnya. Adalah zat yang disebut alpha-lac (alphalactalbumin), yang terdapat dalam jumlah besar di dalam ASI, yang mengenali keberadaan se-sel kanker dan membunuhnya. Alpha-lac dihasilkan oleh sebuah protein yang membantu pembuatan gula laktosa di dalam susu.9
Berkah Tanpa Tara Ini Adalah Karunia Allah
Ciri menakjubkan
lain dari ASI adalah fakta bahwa ASI sangat bermanfaat bagi bayi apabila disusui selama dua
tahun. 10 Pengetahuan penting ini, hanya
baru ditemukan oleh ilmu pengetahuan, telah diwahyukan Allah empat belas abad silam di dalam
ayat-Nya: ”Para ibu
hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin
menyempurnakan penyusuan..." (QS,
Al Baqarah, 2:233)Sang ibu bukanlah yang memutuskan untuk membuat ASI, sumber zat makanan terbaik bagi bayi yang lemah yang memerlukan makanan di dalam tubuhnya. Sang ibu bukan pula yang menentukan beragam kadar gizi yang dikandung ASI. Allah Yang Mahakuasa-lah, Yang mengetahui kebutuhan setiap makhluk hidup dan memperlihatkan kasih sayang kepadanya, Yang menciptakan ASI untuk bayi di dalam tubuh sang ibu.
“To purchase the
works of Harun Yahya, please visit http://www.bookglobal.net/.”
1- “High-Risk Newborn—The Benefits of Mother’s Own Milk,” University of Utah Health Sciences Center, www.uuhsc.utah.edu/healthinfo/pediatric/Hrnewborn/bhrnb.htm. 2- Ibid. 3- C. Billeaud, et al., European Journal of Clinical Nutrition, 1997, vol. 51, 520-526. 4- "Breast milk 'does cut heart risk'," 1 March 2004, http://news.bbc.co.uk/2/hi/health/3523143.stm. 5- "Breast milk helps reduce obesity," 2 May 2004, http://news.bbc.co.uk/2/hi/health/3673149.stm. 6- Ibid. 7- Tim Whitmire, “IQ Gain from Breastfeeding,” http://abcnews.go.com/sections/living/DailyNews/breastfeeding990923.html. 8- “Breakthrough in Cancer Research,” www.mediconvalley.com/news/Article.asp?NewsID=635. 9- Peter Radetsky, "Human Breast Milk Kills Cancer Cells," Discover 20, No. 06, June 1999. 10- Rex D. Russell, “Design in Infant Nutrition,” www.icr.org/pubs/imp/imp-259.htm. |
Langganan:
Postingan (Atom)