Selasa, 15 Desember 2009

ILMU DAN AKHLAK AHLI ILMU

Maksud dan tujuan dari pada ilmu adalah untuk diilmui dan diamalkan bukan untuk riya' dan
sum'ah atau tujuan-tujuan yang lainnya, yang sifatnya segera. Sesungguhnya ilmu itu dipelajari
hanyalah karena untuk mengenal agama Alloh, mengetahui dengan jelas tentang kewajiban-kewajiban yang dibebankan kepadanya dan dengan ilmu tersebut hendaknya ia berusaha mengeluarkan manusia dari kegelapan menuju cahaya atau dengan kata lain diilmui, diamalkan dandiajarkan kepada orang lain. Seluruh cara yang ditempuh dalam menuntut ilmu adalah merupakan jalan menuju surga. Sebagaimana Hadits Rasululloh saw. dalam masalah ini adalah sabda beliau yang artinya :
" Barang siapa menempuh jalan dalam rangka menuntut ilmu Alloh akan memudahkan baginya dengan ilmu tersebut jalan menuju surga". (Dikeluarkan Muslim didalam shahihnya).
Hal itu mencakup seluruh jalan / cara baik, yang hakiki maupun yang ma'nawi :
Maka safarnya dari satu negeri kenegeri lain, pindahnya dari satu halaqoh kehalaqoh lain dari satu masjid kemasjid lain, dengan tujuan menuntut ilmu adalah merupakan jalan-jalan untuk memperoleh ilmu. Demikian pula mempelajari kitab-kitab ilmu, menelaah dan menulisnya semuanya adalah jalan-jalan untuk mendapatkan ilmu.
Maka sudah sepantasnyalah bagi para penuntut ilmu agar menempuh segala cara yang bisa me
nyampaikannya kepada ilmu , dan agar bersemangat dalam menuntutnya dengan maksud mengharap wajah Alloh ta'ala, menghendaki Alloh dan hari akhir, menghendaki pengetahuan yang dalam tentang agama-Nya, ingin menjadi seorang yang memiliki bashiroh (ketajaman mata
hati yang didasari ilmu), ingin mengetahui apa yang diwajibkan dan diharamkan Alloh kepada-Nya, ingin mengenal Robbnya berdasarkan bashiroh dan penjelasan (dalil), lalu beramal dengan
itu semua, ingin menyelamatkan manusia dan ingin menjadi orang yang mengajak kepada petunjuk , penolong al-haq dan pembimbing kejalan Alloh dengan didasari ilmu dan petunjuk , maka dimanapun ia berada, ia beraktifitas diatas kebaikan yang agung dengan niat yang baik ini.
Sehingga tidurnya saja merupakan jalan menuju surga, apabila ia tidur dengan berniat agar menjadi kuat dalam mencari ilmu, agar mampu mengikuti pelajaran dengan layak atau agar kuat
dalam menghafal kitab-kitab ilmu atau supaya kuat dalam dalam bepergian menuntut ilmu. Maka tidurnya orang semacam ini adalah ibadah dan aktifitas-aktifitas lainnya dengan niat seperti ini merupakan ibadah. Berbeda dengan orang yang jelek niatnya, mereka berada diatas bahaya yang besar karena Rosululloh Saw. bersabda, yang artinya :
" Barangsiapa yang belajar ilmu yang harusnya hanya semata-mata mencari wajah Alloh, namun
ia mempelajarinya karena untuk mendapatkan bagian dunia, maka ia tidak akan mendapatkan bau surga pada hari kiamat". (HR. Abu Dawud dengan sanad yang bagus).
Hadits ini adalah merupakan ancaman yang keras bagi orang yang jelek niatnya . Dan diriwayatkan dari beliau shollallohu'alaihi wa sallam, bahwasannya beliau bersabda :
" Barangsiapa yang mempelajari ilmu untuk berbangga (dihadapan) orang-orang yang berilmu atau untuk bisa membantah orang-orang bodoh atau agar mendapat perhatian manusia, maka neraka, neraka".
Mempelajari ilmu adalah dengan mengenali ilmu tersebut dan beramal dengan ilmu itu (hanya semata-mata) karena Alloh. Karena Alloh ta'ala memerintahkan hal itu dan menjadikan hal tersebut sebagai sarana untuk mengenal al-haq. Telah datang hadits shohih, bahwa nabi Muhammad saw. bersabda yang artinya :
" Sesungguhnya orang-orang yang pertama kali dinyalakan api neraka baginya ada tiga golongan, diantara mereka adalah orang yang menuntut ilmu dan membaca Al-Qur'an bukan karena Alloh, agar dikatakan :"Dia seorang yang berilmu ", atau agar dikatakan kepadanya : " Dia seorang qori' (ahli baca Al-Qur'an)'. La haula wala quwwata illa billah.
Wahai para penuntut ilmu.
Wajib atas kalian untuk memurnikan ibadah dan niat hanya semata-mata untuk Alloh saja. Kalian harus bersungguh-sungguh dan semangat dalam menempuh jalan-jalannya ilmu dan bersabar diatasnya, lalu beramal dengan kandungan ilmu tersebut.
Seperti inilah , para ahli ilmu (ulama) berjalan diatas suatu jalan yang pernah ditempuh para Rosul Shalawatullohi wa salaamuhu 'alaihim ajma'in dan yang pernah ditempuh pula oleh para sahabat mereka dan para pengikutnya dengan baik.
Kita memohon taufik kepada Alloh untuk para penuntut ilmu. Mudah-mudahan Alloh membantu mereka pada setiap perkara yang diridhoinya, semoga Alloh memberi petunjuk kepada hamba-hambanya melalui mereka (para penuntut ilmu) dan semoga Dia memperbaiki keadaan ini melalui perantara mereka ini . Amin.
Sholawatullohu wa salaamuhu 'ala nabiyyina Muhammadin 'abduhu wa rosuluhu wa 'ala alihi wa shohbihi wa atba'ihi bi ihsan.

Kamis, 03 Desember 2009

Becana-Bencana Bagi Orang Yang Meninggalkan Sholat


Sholat adalah kunci dari diterima atau tidaknya setiap amalan yang kita lakukan, bahkan sholat menjadi penentu yang paling urgen pada saat manusia ditimbang amalnya pada yaumil hisab nanti, manakala sholat seseorang baik maka akan baik pulalah seluruh amalnya, akan tetapi bila sholatnya buruk maka akan buruklah semua amalnya. Oleh sebab itu sebagai muslim kita perlu menjaga sholat kita agar kita diselamatkan dari siksa neraka Saqar. Alloh SWT. telah berfirman dalam Al-Qur'an surat Al-Mudatsir ayat 42-43, yang artinya :

"Apakah yang memasukkan (menyebabkan) kamu kedalam neraka saqor ? .... "

Mereka menjawab : " Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan sholat". (QS.Al Mudatsir : 42)

Rasululloh SAW. bersabda :

"Barang siapa yang memelihara (mengerjakan) sholat, maka ia akan mendapat cahaya (nur), petunjuk jalan dan kebebasan ( selamat) pada hari kiamat. Barang siapa tidak memelihara sholat, ia tidak akan mendapat cahaya, petunjuk jalan dan kebebasan. Bahkan dihari kiamat nanti ia akan bersama Qorun, Fir'aun, Haman dan Ubay bin kholaf." (HR.Ahmad dan Thabrani). Maksudnya, orang yang meninggalkan sholat, jika ia seorang pemimpin akan masuk neraka bersama Fir'aun. Jika seorang pejabat akan masuk neraka bersama Haman. Jika seorang hartawan, maka ia akan masuk neraka bersama Qorun dan jika seorang saudagar (pedagang atau petani) maka akan masuk neraka bersama ubay bin kholaf.

Bahkan, Prof. Dr. TM. Hasby Asshidiqi mengemukakan dalam bukunya " Pedoman Sholat", Barang siapa yang meninggalkan sholat , niscaya Alloh SWT. akan menyiksa dengan beberapa siksaan, diantaranya adalah :

- Dihilangkan keberkahan umurnya

- Dihilangkan tanda keshalihan dari mukanya

- Tidak dibalas pahala amalan-amalannya

- Do'anya tidak diangkat kelangit .

- Tidak memperoleh do'a dari orang-orang yang shalih

- Mati dengan penuh kehinaan

- Mati dalam kehausan

- Dari arah kiri dan kanannya dihimpit tanah dalam kuburnya


- Dinyalakan api neraka jahim dalam kuburnya

Demikianlah sekilas tentang bencana-bencana bagi orang yang meninggalkan sholat, semoga kita semua termasuk orang yang pandai menjaga sholat dan aktif melaksanakannya. Supaya terhindar dari bencana-bencana yang akhir-akhir ini banyak bermunculan dinegeri tercinta ini, bahkan lebih dari itu agar kita diselamatkan dari bencana-bencana negeri akhirat yang kekal abadi. (Nashrum mnallohi wafathun qorib)