Allahu ghayatuna -> Allah tujuan kita (4)
Dengan Nama Allah Yang Maha Pemurah dan Penyayang
Assalamu'alaikum wa rahmatullah wa barakatuh
Saudara-saudariku yang dikasihi Allah,
Alhamdulillah, pagi kita masih diberi kesempatan oleh Allah Ta'ala
untuk menghirup udara kehidupan dunia.....
Adalah kebiasaan Rasulullah SAW saat bangun pagi untuk bertasbih dan bertahmid,
mensykuri nikmat kehidupan baru di pagi hari setelah menjalani kematian
sementara saat kita tidur......
"Kami tasbihkan keagungan kekuasaan-Mu ya Allah pagi....
Segala puji bagi-Mu ya Allah,
Tiada sekutu bagi-Mu,
Tiada ilah kecuali Engkau,
Dan kepada-Mu kami kembali............."
Saudara-saudariku yang dikasihi Allah,
Kesadaran pengakuan kita akan Allah sebagai tujuan kita adalah suatu yang tidak
bisa disangsikan lagi.....tentunya hal ini berlaku apabila kita meyakini bahwa
kita akan kembali kepada-Nya sooner or later.
Suka atau tidak, Allah lah yang memegang kendali kehidupan kita dan alam
semesta semuanya.
Dia lah yang Maha berkehendak.........
At any time, we are going to die.....and return to HIM.
Allah Ta'ala, karena kasih sayang-Nya pada kita, terus menerus mengingatkan
kita melalui Al-Qur'an & As-Sunnah mengenai hakikat kehidupan kita di dunia dan
akherat sebagai peringatan dan khabar gembira bagi manusia dan jin......
Semua ayat-ayat (bukti-bukti nyata) di Al-Qur'an bukanlah sekedar dongengan
ataupun senandung bacaan, tapi adalah sebagai peringatan bagi yang lalai &
tidur, dan khabar gembira bagi yang taat.......
Maka dari itu tidak ada jalan lain bagi kita kecuali menerima dan mentaati
segala ketetapan-Nya dengan penuh tawakkal dan sabar hati, rela menerima
ketentuan-Nya dalam hal=hal yang terjadi dan sabar terhadap segala cobaan dan
musibah dalam mengemban hukum-Nya. Dalam hal ini Allah Ta'ala mengingatkan kita
dalam firman-Nya:
"Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit
ketakutan, kelaparan, kekurangan harta jiwa dan buah-buahan. Dan
berikan khabar gembira kepada orang-orang yang sabar,
yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah mereka mengucapkan:
'Innaa lillahi wa inna ilaihi raajiuun'.
Mereka itu yang mendapat keberkatan dan rahmat yang sempurna dari
Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk."
(Al-Baqarah 155-157)
Dan akhirnya kita tidak dapat merealisasikan syiar:
-----------------------------------------------
ALLAHU GHAAYATUNAA => Allah Tujuan Kita >
-----------------------------------------------
ini kecuali kita mampu menjadikan rida Allah dan rasa takut kepada-Nya selalu
tertanam dalam jiwa sebagai tujuan akhir kita dalam segala kondisi,
apakah manusia simpati pada kita maupun benci,
memuji maupun mempergunjingkan,
menentang maupun menyambut kita.
Saudara-saudariku se-iman dan se-Islam,
Marilah kita camkan firman Allah berikut ini (kurang lebih artinya):
"Padahal Allah dan Rasul-Nya itulah yang lebih patut mereka cari
kerida'an-Nya jika mereka adalah orang-orang yang beriman."
(At-Taubah 62)
Dalam peringatannya kepada kita, Rasulullah SAW bersabda (kurang lebih artinya):
"Barangsiapa rela melihat penguasa berbuat sesuatu yang dimurkai Allah
dia telah keluar dari agama Allah (Islam)."
(HR. Al-Hakim)
Akhirnya Saudara-saudariku yang dikasihi,
Betapa tepat dan indahnya apa yang dilukiskan seorang penyair tentang cinta
kepada Allah dan mengharap keridaan-Nya:
Semoga engkau tetap manis
walaupun hidup ini pahit rasanya
dan semoga engkau tetap rela pasrah
di saat manusia lainnya semua marah
Semoga engkau dan aku tetaplah damai dan ramai
walau aku dengan seluruh alam ini kehancuran
Jika tumbuh darimu cinta sejati
Segalanya jadilah mudah
segala yang di atas tanah, hanyalah tanah jua
Sekian dulu Saudara-Saudariku, semoga Allah Ta'ala memudahkan kita dalam
mengarahkan dan menjadikan segala ibadah kita, segala aktifitas kita, dan hidup
mati kita hanyalah untuk menuju kepada-Nya, mencari rida-Nya.
Wassalamu'alaikum wa rahmatullah wa barakatuh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar